Masa depan

on February 19, 2011
Aku kira, setelah masa-masa pemilihan SMA dulu berakhir, semua kegalauan masa depanku akan berakhir juga.. Tapi nyatanya? ini jauh lebih rumit dari soal calculus yang aku kerjakan kemarin.
sekarang gini, semua orang butuh pendidikan, hmm.. mungkin gak semua orang, tapi pendidikan bagiku utama. Dan dewasa ini, kuliah ke luar negeri merupakan hal yang lazim bagi semua orang.
Tapi Tuhan, untuk berkata "Ya" atau "Tidak" saja, rasanya itu sulit, lebih sulit dari rumus tenaga surya.
Entah mengapa, habis waktuku untuk semua ini. Memang, semua butuh proses, tapi apakah proses itu butuh waktu yang sangat lama? dilain sisi waktu tidak bisa menungguku, kalo waktu bisa bicara mungkin dia akan berkata

"Saya gak butuh kamu, kamu yang butuh saya. Pilihan ditangan kamu, iya atau tidak sama sekali."

Dan aku benci itu, benci membuat keputusan dibawah tekanan. Rasanya susah sekali berkompromi dengan waktu. Aku takut membuat keputusan yang sama seperti apa yang aku putuskan sekarang ini.
Hufff.... aku benci berurusan dengan waktu.

Armedi

0 comments:

Post a Comment